Rabu, 27 Oktober 2010

hidup adalah permainan.

hidup adalah permainan. Waw, apakah ini berarti yang kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?
Pahami konteks keseluruhan tersebut. Pemahaman yang coba di ajarkan Tuhan melalui (terjemahan) wahyu ini adalah bahwa hidup adalah sebuah permainan yang jangka waktunya pendek, maka dari itu kita harus menjadi pemain dari “permainan kehidupan”, bukannya main – main dalam kehidupan.
Maksudnya?

Apa Arti Kehidupan Sebenarnya? Hidup Adalah Permainan. Jadilah Pemain Kehidupan


Coba tanya diri anda masing – masing. Apa arti hidup menurut anda?


Hidup adalah …. .


Coba isi titik – titik yang tersedia setelah kata adalah. Pertanyaan ini sederhana, namun saya yakin isinya pasti beragam. Bisa jadi hidup adalah perjuangan, atau hidup adalah tantangan, atau hidup adalah perjalanan, dll.
Jawaban dari pertanyaan tadi bisa jadi beragam, namun ada satu hal yang perlu diperhatikan : Jawaban dari pertanyaan tersebut mencerminkan keyakinan anda atas kehidupan. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjuangan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjuangan yang harus di perjuangkan. Maka dari itu, hari hari dalam hidupnya akan dijalani dengan berjuang. Sedangkan orang yang meyakini bahwa hidup adalah tantangan, akan melihat bahwa hidup yang dijalaninya adalah tantangan yang harus di pecahkan. Dia akan menjalani kehidupannya dengan “memecahkan tantangan”. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah perjalanan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang harus dicapai tujuannya. Maka dari itu dia akan menjalani kehidupannya dengan “berjalan” diatasnya.
Cara kita meyakini kehidupan akan berimbas ke pola pikir kita. Pola pikir akan mempengaruhi tindakan, dan tindakan akan menghasilkan nasib.
Sekarang, bagaimana kita sebagai orang beriman seharusnya memandang kehidupan?

Minggu, 24 Oktober 2010

Tahap pertama di alam Roh

Alam roh adalah suatu alam yang tidak diberiahukan letaknya dan suasananya oleh Allah SAWT, sesuai firmanNya :
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh  kataknalah : ‘Roh itu termasuk urusan Tuhnaku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit” (Al Israal XVII : 85)
Pengetahuan manusia tentang roh sangat terbatas. Namun cukup bagi pegangan kita, bahwa roh tidak mati, hidup abadi sampai akhir nanti.
Al Qur’an sendiri hanya menyebutkan kata roh dalam 20 ayat saja. Dengan arti dan makna yang tidak sama : sbb.
1. Al Baqarah ayat : 87
2. Al Baqarah ayat : 258 (dalam kedua ayat ini kata Roh diikuti dengan kata Qudus, artinya : malaikat Jibril
3. An Nisaa : 171, kata roh disini berarti Roh Nabi Isa a.s
4. Al Maaidah : 110, Ruhul Qudus lagi
5. An Nahl : 2 maksudnya Wahyu / Al Quran
6. An Nahl : 16 Ruhul Qudus (Jibril ) juga
7. Al Israa : 85, Roh urusan Tuhanku
8. Asy Syu’araa : 193, Ruhul Ambin = Jibril
9. Al Mu’min : 15, maksudnya Jibril pula
10. Al Mujadalah : 22 Wahyu Illahi
11. Al Ma’arij : 4, Malaikat Jibril
12. An Naba : 38, Roh Manusi sejagad
13. Al Qadar : 4 Malaikat Jibril
14. Assyuraa : 52, Al Qur’an
15. Maryam : 17, JIbril
16. Al Anbiya : 91, Jibril
17. At Tahrim : 12 Roh Nabi Isa a.s
18. As Sajdah : 7-8-9 : Roh Nabi Adam a.s
19. Al Hijr : 29, Roh Nabi Adam a.s
20. Shaad : 72 Roh Nabi Adam a.s
Dari ayat-ayat tersebut ternyata : 10 diantaranya bermakan malaikat Jibril, Al Quran : 3, Nabi Adam:3, Nabi Isa :2, Roh segala manusia : 1 dan Roh urusan Tuhanku.
Maka patutlah, masalah roh hanya sediit saja manusia diberi ilmu tentangnya. Itulah pula sebabnya orang sering terkecoh pengertiannya, sehingga para cerdik pandai ada yang “terlanjur” menyamakan arti roh dengan jiwa. Roh tidak pernah mati, tetapi jiwa akan mati, sesuai firman Illahi :


“Tiaptiap jiwa merasa mati”
(Surah Ali Imran, ayat 185, Surah Al Anbiya ayat 35, Surah Al Ankabut ayat 52).
Seandainya kata jiwa sinonim dengan roh tentunya psikologi dapat diartikan sebagai ilmu roh disamping disebut ilmu jiwa.
Kembali ke masalah roh. Dalam sebuah hadist riwayat Imam Bukhori dan Iman Muslim diterangkan, bahwa penciptaan manusia berlangsung melalui tahap-tahap :
1. Sebagai nuthfah selama 40hari
2. Sebagai ‘Alaqah selama 40 hari
3. Sebagai Madigah selama 40 hari
Kemudian tahap 4 Baru dotiupkan roh ke dalamnya.

Tahap kedua di alam Ar’haam

Yang dimaksud dengan Arhaam ialah alam kandungan dalam rahin ibu. Allah berfirman yang artinya:
“Dia yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya. Tak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Kuasa Lagi Maha Bijaksana” (Ali Imran : 6).
“Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah dan segala sesuatu pada sisiNya ada kurangnya” (Ar Ra’du ayat 8).
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah bahwasanya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari segunpal daging yang sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan (sesudah itu) dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.Kemudian kami keluarkan kamusebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, hingga dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al Haji ayat :5)
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang Hario Kiamat; Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa ada dalam rahim dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha dalam pengetahuanNya.” (Luqman ayat : 34)
Keadaan dalam Alam Arhaam, dilukiskan oleh Allah sbb :
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan dari pada isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam tiga kegelapan yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Pencipta kamu, Pencipta yang mempunyai kerajaan, tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan.”( Az Z umar ayat : 6).
Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup dalam rahim.

ALAM DUNIA



Kata dunia tidak kurang dari 112 kali disebutkan dalam Al Quran. Menikmati kehidupan duniawi tidak dilarang hanya saja perlu difahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh tipu daya. Allah berfirman :
Katakanlah : “Siapakah yang mengharumkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkanNya untuk hamba-hambaNya dan (siapa pulakah yang mengharumkan) rezeki yang baik.” Katakanlah (dan orang-orang yang tidak beriman) dalam kehidupan dunia semata-mata bagi orang-orang yang beriman di hari kiamat. Demi kianlah Kami menjelaskan ayat-ayt itu bagi orang-orang yang mengetahui” (Al A’raaf).
Ayat-ayat ini menerangkan dengan jelas bahwa perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tak beriman sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.
Oleh karena itu, Allah peringatkan dengan firmanNya :
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kapadamu Rasul-Rasul dari golongan kamu sendiri, yang mau menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuan denganhari ini?
Mereka berkata : “Kami menjadi saksi atas diri kamu sendiri”. Kehidupan dunia telah menipu mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalh orang-orang yang kafir”. (Al An’aam ayat : 130)
Yang diseru dalam ayat ini atau dalam Al Quran pada umumnya adalah jin dan manusia. Mengapa ? Sebab Allah telah mengeluarkan dekritNya sbb :
Dan tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdiKu” (surah Adz Dzariyat ayat :56).
Dan pengabdian kepada Allah ini akan diterima apabila didasari dengan rasa takwa sesuai firmanNya dalam surat Al Maaidah ayat : 27 :
“Certakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua dan tidak diterima dari yang kain. Ia berkata : “Aku pasti membunuhmu!.: berkata (Habil) : “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban/abdian) dari orang-orang yang bertaqwa”.
Nash lain yang menyatakan, bahwa pengabdian yang didasari dengan taqwa sajakan diterima, ialah :
Daging daging onta itu sekali tidak dapat mencapai (keridhoan) Allah dan tidak pula darahnya, tetapi taqwa dari kamulah yang dapat mencapainya . demikianlah Allah telah menundukan nya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah atas hidayahNya kepada kamu dan berilah kabar gembira kepada orang yang berbuat baik.”(Al Hajj, ayat :37).
Dalam surah Al Baqarah aya t197 pun ditegaskan :
“………….. dan berbekallah kamu, maka sesungguhnya sebaik baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepadaKu hai orang orang yang berakal”.
Kwalitas kehidupan di akhirat sangat erat hubungannya dengan kwalitas kehidupan di dunia oleh karena itu Allah memberikan pengarahan sbb :
“Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi  dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Karena sesungguh nya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Al Qashash ayat :77).

Alam Barzah

Alam Barzah adalah alam diseberang makam, setelah manusia meninggalkan dunia fana ini. Alam ini merupakan awal dari Alam Akhirat. Alam Barzah disebut juga dengan alam kubur. Alam ini “ghaib” seperti Alam Roh. Oleh karena itu, tidak mungkin orang menyelidikinya. Satu-satunya informasi yang boleh wajib dipegang adalah Wahyu Ilahi.baik berupa surah Al Quran maupun hadist shahih. Bahwa alam Barzakh itu berada di seberang makam, dalilnya :
Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke duina).
“Agar aku berbuat amal yang saleh dalam hal yang telah aku lalaikan”. Sekali kali tidak; sesungguhnya itu adalah (sekedar perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”.
(Surah Al Mu’Minun, ayat : 99 dan 100).
Dalam sebuah hadist , Rasullullah mengajarkan doa kepada umatnya :
Allah umma, aku mohon kepadaMu perlindungan dari kekufuran dan kefakiran dan aku berlindung kepadaMu dari azab kubur . tidak ada Tuhan melainkan Engkau.” (H.R. Abu Daud).

Alam Akhirat



Alam akhirat disebut juga alam Baka. Artinya alam terakhir yang abadi, tiada bersudahan. Mereka yang kekal di Sorga kekal di selama-lamanya. Dan mereka yang kekal di neraka, kekal selam-lamanya. Dalilny :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baiknya makhluk. Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah sorga ‘And yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuahnnya. (Al Bayyinah : 6-8).
Apa yang diperoleh di akhirat adalah balasan dari apa yang dilakukan orang di dunia ini. Amal baik berbalas baik. Amal buruk berbalas buruk.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesungguhannya. Ia mendapat pahala (dari kebajiakn) yang diusahakannya dan ia mendapat (siksa dari kejahatannya) yang dikerjakannya………….” (Surah Albaqarah ayat : 286).
Hidup,sebuah kata yg berarti luas. Hidup adalah sebuah fakta,keseimbangan imajinasi dan realita. Hidup adalah perjalan,perjalanan waktu. Dan waktu tersebut di bagi atas 3,LAMPU,SEKARANG,dan ESOK.


Hidup hanya sesaat mengapa kita buang sia-sia dg hal-hal tak brguna. Mengapa kita tak gunakan wktu sesingkat ini dg semaksimal mungkin. Dg mendkat khn diri kita pad Allah SWT.


Sadar kh kita bahwa Allah itu sudah memberikan mukzizat pada kita ksehatan,yg sampai skarng kita msih bsa bersenda gurau dgn tema2 d skeliling kita....,kita msih bsa mkan-mkanan seenaknya...,kita bsa lari-lari....,

Apa yg kurang dri smw yg dbrikan Allah kpada kita smw ini. Kita hanya bisa mengeluh,mengeluh,dan mengeluh.


SADARKAH KITA!!!!!


Sekarang coba bayangkan,jika kita punya penyakit yg parah,dan tenaga medis sdah angkat tangan. Apa yg hrus kita lakukan?


Hal-hal yg biasa kita lakukan bersama sanak keluarga,tman-tman itu sudah berubah. Kita hanya bsa berbaring d atas ranjang trus menerus. Kita sdah tak berdaya untuk bergerak.kita sdah tak kuat menahan rasa skit yang kiat menerus itu tmbah prah.


Akan kh kita slalu berbuat dosa-dosa d dunia ini?. kita melakukan maksiat trus?slalu meninggalkan sholat?


Akan seperti apa dunia dikemudian hari,jika makhluk ini seperti kita-kita ini?yang bisanya hanya mengeluh trus...slalu berbuat maksiat...lupa pada allah...


Naudzubillahimindalik....

Minggu, 17 Oktober 2010

Pada dasarnya manusia lahir kedunia ini hanya untuk bersujud kepada Allah, Namun bukan berarti harus over time. Perlu kita ketahui bahwa kehidupan yang kita lalui saat ini adalah kunci kedepan, Akhiratlah sebagai finalnya. Firman Allah Ta’ala : Hidup di dunia ini. Tidak lain hanyalah suatu kesenangan dan permainan belaka. Sesungguhnya kampung akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya jika mereka mengetahuinya. {Q.S. 29:64}

Kita dapat memahami secara jelas, Kehidupan kita di dunia ini hanyalah permainan, kesenangan, Bahkan bisa menjadi malapetaka bagi kita sendiri. Manusia umumnya hanya menjalani kehidupan ini apa adanya, tampa memahami maknanya. Apalagi jika sampai lalai dengan kilauan dunia, Maka kesesatanlah yang memicu kehidupan.

Apapun yang kita miliki di dunia ini, baik itu harta yang melimpah, jabatan yang tinggi belum tentu kita akan hidup tenang. Katakan saja anda kaya, Punya jabatan tinggi dan sebagainya, tetapi apakah kekayaan dan jabatan itu bisa membahagiakan anda? Belum tentu, jika nafsu kita yang tidak pernah puas.

Kecuali bila seseorang sadar dan merasa puas dengan apa yg telah dititipkan oleh Allah kepadanya, Barulah tergolong manusia yang bahagia.

Bagaimanapun indah dan suksesnya meraih dunia ini, dia tidak akan bahagia. Manusia ada watak dasar, yaitu bosan, gelisah, atau selalu khawatir dan khawatir.

Kekayaan yang dimilik oleh seseorang pada zaman sekarang ini tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang-orang pada zaman dahulu. Andaikan seluruh kekayaan orang-orang muslim di seluruh jagad ini, atau bahkan seluruh kekayaan yang ada di dunia ini dikumpulkan jadi satu, Tidak ada bandingnya dengan kekayannya Nabi sulaiman, belum lagi kekayaan Qorun pada zaman Nabi Musa. Jadi kekayan seseorang pada zaman sekarang belum sebanding dengan kekayaan umat pada masa lalu, terlebih lagi umat islam yang terkenal miskin jika dibandingkan dengan yahudi.

Makna Hidup Sesungguhnya

Hidup hanya dapat dirasakan tapi sulit didefinisikan. Semua orang sangat mudah mengatakan apakah sesuatu itu hidup atau mati. Manakala seseorang melihat pohon yang dari hari ke hari bertambah tinggi, berdaun hijau, kemudian berbuah, ia dengan mudah mengetahui bahwa pohon itu hidup. Sebaliknya, manakala orang tadi melihat pohon yang kering, daunnya berguguran, tidak bertambah besar sekalipun disirami atau dipupuk, maka dengan mudah pula ia tahu bahwa pohon itu telah mati, tidak hidup lagi. Demikian halnya manusia dan hewan. Tatkala manusia dan hewan terlihat tumbuh, seluruh angota badannya berfungsi, dan dapat berkembang biak. Semua orang dengan mudah menyimpulkan manusia dan hewan yang demikian hidup bukan mati. Inilah arti hidup secara biologis.
Dalam arti hidup seperti itu , manusia dan hewan sama. Sama-sama makan, minum, bergerak, berkembang biak, menyayangi anak, dan berinteraksi satu sama lain. Lantas apa yang membedakan keduanya, dan apa sesungguhnya makna hidup bagi manusia?
Untuk menjawab pertanyaan tadi kadang terasa sulit. Diperlukan perenungan yang dalam untuk menemukannya.
Perbedaan antara manusia dengan hewan terletak pada cara bagaimana mereka memenuhi berbagai kebutuhannya. Hewan melakukan semua itu sekehendak hatinya sedangkan manusia ada yang melakukan sekehendak hatinya ada pula yang diatur oleh aturan Allah SWT Penciptanya.
Jika manusia dalam menjalani hidupnya ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semata, berarti tidak ada bedanya orang tersebut dengan hewan.Demikian pula, jika seseorang menjalani hidup ini seenak perutnya, bebas tanpa aturan, memperturutkan logika dan hawa nafsunya, serta melupakan aturan Allah SWT, saat itu orang tadi tidak dapat dibedakan dengan hewan. Berkaitan dengan ini Allah SWT menegaskan melalui firman-Nya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam itu kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai qulub tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak digunakannya untuk melihat (kebenaran dan kekuasaan Allah), da mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk menddengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (TQS. Al-A’raf [7] : 179)
Ibnu Katsir ketika memaknai ayat tersebut menyatakan bahwa Allah SWT menyediakan jahannam bagi manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni jahannam. Mereka demikian karena alat indera yang sebenarnya dijadikan oleh Allah SWT sebagai jalan datangnya hidayah tersebut tidak bermanfat bagi mereka. Sebab, mereka itu buta, tuli, dan bisu dari mengikuti petunjuk Allah SWT. Mereka yang tidak mendengarkan kebenaran (Islam), tidak mengikuti kebenaran (Islam), dan tidak mengikuti petunjuk Allah SWT laksana hewan berjalan yang alat-alat inderawinya tidak bermanfaat sedikitpun kecuali untuk perkara-perkara yang diperlukannya secara lahiriyah di dunia.

Masa hidup manusia terbagi dua (QS 40/11), hidup pertama adalah di dunia kini dan hidup kedua berlaku di akhirat. Kedua macam hidup berlaku dalam keadaan konkrit.

Berbagai macam ajaran mengenai hakekat hidup dan tujuan hidup telah berkembang. Masing-masing berbeda tentang pengertian dan tujuan hidup. Hanya Al Qur’an lah yang dapat menjelaskan arti dan tujuan hidup manusia secukupnya sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang membutuhkannya.

Orang atheis mendasarkan doktrinnya atas teori naturalism tidak dapat memberikan alasan kenapa adanya hidup kini, kecuali sebagai kelanjutan dari hukum evolusi pada setiap benda yang sejak dulu telah mengalami perubahan alamiah. Sementara mereka berbantahan pula mengenai hukum evolusi itu sendiri disebabkan banyaknya benturan (dead lock) dalam analysa dan teorinya.

Benturan itu mereka namakan Missing Link. Untuk tujuan hidup mereka juga tidak mempunyai arah dan alasan yang tepat. Tetapi mereka semua sama berpendapat bahwa yang ada kini akan musnah dengan sendirinya di ujung zaman sesuai dengan menusut dan habisnya alat kebutuhan hidup dan disebabkan terganggunggunya stabilitas susunan bintang di alam semesta.

Mereka berkesimpulan bahwa hidup kini dimulai dari kekosongan, telah terwujud secara alamiah, dan sedang menuju ke arah kekosongan alam semesta dimana setiap individu hilang berlalu tanpa bekas dan tidak akan hidup kembali.
Dalam hal ini mereka melupakan unsur Roh yang ada pada setiap individu.

Pihakyang menganut paham Plurality atau Trinity, walaupun tidak membenarkan teori evolusi , malah mengakui manusia ini memulai hidupnya dari satu diri yang sengaja diciptakan Tuhan, tetapi mereka tdak dapat memberikan alasan tentang maksud apa yang terkandung dalam perencanaan penciptaan itu. Sebagai tujuan hidup, mereka sama sependapat bahwa nanti akan berlaku kehidupan balasan sesudah mati, tetapi dalam kedaan gaib bukan konkrit, dimana setiap pribadi baik akan menerima kebahagiaan jiwa dan pribadi jahat akan merana.

Pihak pertama di atas tadi bertntangan dengan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal hidup dan juga bertentangan mengenai tujuan hidup, sedangkan pihak kedua bersamaan dengan ajaran Al Qur’an mengenai asal usul hidup juga bersamaan tentang tujuan hidup tetapi berbeda dalam hal ghaib dan konkrit. Sebaliknya kedua pihak (Islam dan Plurality/Trinity) sependapat tentang arti hidup yang tidak lain hanyalah berjuang untuk kebutuhan dan kelanjutan generasi, tetapi mereka (Plurality/Trinity) melupakan bahwa pendapat demikian akan berujung dengan pemusnahan generasi mendatang karena setiap individu lebih mementingkan keadaan sekarang tanpa ancaman resiko konkrit yang akan dihadapi di akhirat nanti.
Al Qur’an yang menjadi dasar ajaran hidup dalam Islam, memberikan alasan dan keterangan secukupnya mengenai sebab, arti dan tujuan hidup manusia.

A. Sebab adanya hidup

Semesta raya ini dulunya dari kekosongan total, tidak satupun yang ada kecuali Allah yang ESA yang senantiasa dalam keadaan ghaib. DIA mempunyai maksud agar berlaku penyembahan terhadapNYA yang tentu harus dilaksanakan oleh makhluk yang memiliki logika Maka perlulah diciptakan jin dan manusia yang akan menjalani ujian dimana dapat ditentukan berlakunya pengabdian dimaksud. Kedua macam makhluk ini membutuhkan tempat hidup dimana segala kebutuhan dalam pengujian tersedia secara alamiah atau ilmiah, maka diciptakanlah benda angkasa berbagai bentuk, masa dan fungsi. Semuanya terlaksana secara logis menurut rencana tepat, dan tiba masanya dimulai penciptaan Jin dan Manusia, masing-masing berbeda di segi abstrak dan konkrit.

Allah itu Pencipta tiap sesuatu dan DIA menjaga tiap sesuatu itu. (QS 39/62)


DIA pelaksana bagi apa yang DIA inginkan. (QS 85/16)


Dan tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk menyembah AKU (di akhirat utamanya). QS 51/96.


B. Arti Hidup KINI

Al Qur’an memberikan ajaran tentang arti hidup bahwa hendaklah menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah dengan cara melaksanakan hukum-hukum tertulis dalam al quran, dan menghubungkan dirinya pada masyarakat sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makhruf nahi munkar.

DIAlah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar DIA menguji kamu yang mana diantara kamu yang lebih baik perbuatannya, dan DIA Mulia dan Pengampun. (QS 67/2)


Bahwa Kami menunjukkan garis hukum padanya (manusia itu), terserah padanya untuk bersyukur atau kafir. (QS 76/3)


C. Tujuan hidup

Al Qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir dan batin yang menentukan nilai setiap indivisu untuk kehidupan konkrit nantinya di alam akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir untuk selamanya.

Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini, dijanjikan untuk para muttaqien. (QS 3/133)


Sungguh kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik. Kemudian kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih rendah. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang terhingga. QS 95/4-6)


Dengan keterangan singkat ini, jelaslah bahwa Al Qur’an bukan saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap diri.
Saat engkau beranjak dewasa engkau akan temkuan bahwa hidupmu penuh arti bagi orang-orang di sekitarmu.
Saat engkau menganggap engkau dapat hidup bebas sebenernya engkau tidak hidup bebas…….
Saat engkau duduk di bangku SMA engkau mengganggap bahwa hidupmu bergantung pada nilai-nilai MAPEL yang engkau dapat, itu salah teman, hidup yang engkau jalani semasa SMA sebenernya hanya di hitung dari nilai yang engkau dapat, saat engkau mendapat nilai baik engkau akan di puji tapi disaat engkau mendapat nilai jelek, adakah orang yang perduli dengan keadaanmu saat itu??
Setelah engkau menyelesaikan masa studimu dan engkau beranjak untuk KULIAH, engkau sempat berpikir bahwa kehidupanmu adalah itu, engkau akan merasa dihargai saat engkau berhasil membawa jurusan yang kau pilih ke arah lebih baik, banyak pujian yang datang kepadamu dan setelah itu mungkin engkau akan sanang. Engkau menganggap bahwa itu adalah kehidupanmu, tapi apakah engkau tau bahwa saat engkau kuliah, engkau hanya dianggap sebagai nilai statistik belaka? nilai yang kadang-kadang bisa turun dan naik?? apakah itu kehidupanmu??

Kamis, 14 Oktober 2010

hidup adalah pilahan, dimana setiap orang itu hrus memilih. orang pintar berkuasa dan orang goblok sengsara. hal itu yang skrg jd problem. orang pintar berkuasa dan menjabat sabagai DPR,setelah itu korupsi. ITULAH KEHIDUPAN DI INDONESIA INI.
Kehidupan itu bagaikan sebuah jalan, terkadang kita harus memilih salah satunya, meskipun itu bukan pilihan yang menguntungkan untuk kita. dan ada resiko lain yang akan lebih rumit bila kita tidak memilih salah satu diantara keduanya.







jadi Orang pintar yg bisa berkuasa atau goblok yang selalu sensara. Hanya itu yang bisa di lakukan sekarang....... 

Minggu, 10 Oktober 2010

waktu waktu kita bersama merita kemaren ketika k wajak...
ya wlupun jalan ksna jelek bgd...

                                                  

                                           
                                      Hal yang menarik ketika kita ngmgin study tour...
intinya...merita ngmg:TAMAN SAFARINYA AJA YANG KESINI,BIAR MIRIP AMA
                                                      PAK GUSTY.....hehehehe
                                                             peace PAK....